GpOpBUdpGSz7TfA0TSG7TpAlTi==

Headline:

Obituari: Mbak Ngatminah, Salah Satu Pelestari Sega Pager Kuliner Khas Godong Meninggal Dunia

Almarhum Mbak Ngatminah saat melayani para pembeli sega pager di teras rumahnya. (Badiatul Muchlisin Asti)
Ahad (6/4/2025) bakda Subuh, terdengar siaran dari pelantang Masjid Al-Barokah Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, yang mengumumkan meninggalnya Ibu Ngatminah, warga Desa Bugel Kauman. Tradisi di kampung kami, bila ada warga yang meninggal dunia memang diumumkan lewat pelantang masjid untuk memberitahukan informasi lelayu itu ke seluruh warga.

Saya sedang bersiap untuk mandi ketika mendengar pengumuman itu. Kaget juga saya dengan kabar lelayu itu. Tak menyangka, Mbak Ngatminah, salah satu penjual sega pager legendaris di Desa Bugel meninggal dunia. Itu artinya, Godong kehilangan salah satu pelestari kuliner khasnya.

Karena hari itu saya ada agenda menghadiri prosesi akad nikah dan walimatul ‘ursy keponakan saya di Wirosari, yang telah saya ceritakan di tulisan sebelumnya Pernikahan Burhan, Antara Sebak dan Senang Bertemu Teman Lama, maka sejenak saya mengabaikan kabar duka itu, lebih memilih bergegas untuk mandi dan otw ke Wirosari.

Sorenya, sepulang dari Wirosari, saya mengirim pesan WA ke Mas Mustaqim, pencinta kuliner yang juga inisiator Festival Sega Pager 2020, untuk konfirmasi apakah Ngatminah yang meninggal dunia adalah Mbak Ngatminah penjual sega pager. Beberapa saat kemudian Mas Mustaqim membalas pesan saya.

“Iyaa..masuk icu sdh seminggu,” bunyi balasan Mas Mustaqim pendek.

Salah Satu Sega Pager Favorit

Mbak Ngatminah atau biasa disapa Mbak Ngat adalah salah satu penjual sega pager favorit yang banyak pelanggannya. Sega pager Mbak Ngat termasuk enak dengan ciri khas sambal kacangnya yang cenderung manis-pedas. Bagi penyuka taste manis-pedas, sega pager Mbak Ngat sangat tepat sebagai pilihan.

Saya termasuk yang turut menyukai cita rasa sega pager Mbak Ngat. Bila sedang pengin, pagi-pagi sekitar pukul 06.00, saya datang ke rumahnya. Mbak Ngat memang buka lapak sega pager di teras rumahnya di Kampung Bugel Kauman RT 02 RW IV, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Lapak sega pager Mbak Ngat buka mulai pagi sekitar pukul 05.30.

Sepagi itu, lapak sega pager Mbak Ngat sudah banyak pembeli, baik yang makan di tempat maupun dibawa pulang. Selain itu, banyak pedagang nasi bungkus yang kulakan sega pager bungkus di tempat Mbak Ngat untuk dijual lagi.

Salah satu foto sega pager Mbak Ngatminah yang saya jepret menjelang dihelatnya Festival Sega Pager pada Minggu, 19 Januari 2020. (Badiatul Muchlisin Asti)
Selain taste sega pagernya yang enak, gorengannya juga enak karena hampir selalu hangat. Apalagi gorengannya yang terdiri dari bakwan, mendoan, dan tahu susur itu digoreng di pawon tradisional yang masih menggunakan kayu bakar. Jadi cita rasanya lebih sedep. Paduan yang sangat pas, pagi-pagi menyantap sega pager ditemani gorengan yang hangat. Minumnya teh hangat.

Berjualan Sejak 1990-an

Mbak Ngat sendiri sudah berjualan sega pager sejak tahun 1990-an. Ia meneruskan usaha almarhum budhenya bernama Aminah yang berjualan sega pager di Pasar Godong.

Karena enak dan banyak penggemarnya, saya pun tertarik untuk mengangkat sega pager Mbak Ngat dalam tayangan video yang saya unggah di kanal YouTube saya, silahkan menonton dengan judul Sego Pager, Kuliner Khas Godong Grobogan Jawa Tengah

Bahkan sebelum Festival Sega Pager 2020 dihelat—festival diadakan pada Minggu 19 Januari 2020 dan dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saya dan Mas Mustaqim sempat melakukan semacam safari ke sejumlah pelapak sega pager yang terkenal enak dan legendaris, dan sega pager Mbak Ngat termasuk yang kami kunjungi.


Dalam kunjungan ke lapak sega pager Mbak Ngat itu, saya sempat memotret sepincuk sega pager Mbak Ngat dalam beberapa kali jepretan. Hasil foto itu kemudian saya jadikan ilustrasi tulisan saya tentang sega pager di sejumlah situs yang saya menjadi kontributor.

Dan pada perkembangannya, foto sega pager Mbak Ngat hasil jepretan saya itu banyak di-copy paste atau diambil dan dijadikan ilustrasi di banner banyak pelapak sega pager. Juga dicomot dijadikan ilustrasi tulisan di banyak blog. Ada yang menyebutkan sumber fotonya dan ada yang tidak.

Terlepas dari itu, bagi saya, Mbak Ngatminah adalah salah satu pelestari sega pager yang telah konsisten mempertahankan cita rasa otentik kuliner khas Godong itu.

Saya juga menyebut nama Mbak Ngat sebagai salah satu pelestari sega pager di buku saya Riwayat Kuliner Indonesia yang terbit tahun 2022. Juga saya sebut di artikel terbaru saya tentang sejarah sega pager di situs Smartgrobogan.com dengan judul Jejak Rasa Sega Pager, Menelisik Kisah di Balik Menu Kearifan Lokal Khas Godong.

Saat ini, Mbak Ngat yang lahir tahun 1965 itu telah tiada, dan saya tidak tahu apakah ada generasi penerusnya atau tidak. Masyarakat Godong, terutama para penggemar sega pager Mbak Ngat, tentu kehilangan salah satu pelestari kuliner khasnya. Sugeng kondur Mbak Ngat, semoga Allah Swt menyayangi dan mengampunimu. Aamiin.

Daftar Isi

 


 


Formulir
Tautan berhasil disalin