![]() |
Almarhum Mbak Ngatminah saat melayani para pembeli sega pager di teras rumahnya. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Saya sedang bersiap untuk mandi ketika mendengar pengumuman
itu. Kaget juga saya dengan kabar lelayu itu. Tak menyangka, Mbak Ngatminah,
salah satu penjual sega pager legendaris di Desa Bugel meninggal dunia. Itu
artinya, Godong kehilangan salah satu pelestari kuliner khasnya.
Karena hari itu saya ada agenda menghadiri prosesi akad
nikah dan walimatul ‘ursy keponakan saya di Wirosari, yang telah saya
ceritakan di tulisan sebelumnya Pernikahan Burhan, Antara Sebak dan Senang Bertemu Teman Lama, maka sejenak saya mengabaikan kabar duka itu, lebih memilih bergegas
untuk mandi dan otw ke Wirosari.
Sorenya, sepulang dari Wirosari, saya mengirim pesan WA ke
Mas Mustaqim, pencinta kuliner yang juga inisiator Festival Sega Pager 2020,
untuk konfirmasi apakah Ngatminah yang meninggal dunia adalah Mbak Ngatminah
penjual sega pager. Beberapa saat kemudian Mas Mustaqim membalas pesan saya.
“Iyaa..masuk icu sdh seminggu,” bunyi balasan Mas Mustaqim
pendek.
Salah Satu Sega Pager Favorit
Mbak Ngatminah atau biasa disapa Mbak Ngat adalah salah satu
penjual sega pager favorit yang banyak pelanggannya. Sega pager Mbak Ngat
termasuk enak dengan ciri khas sambal kacangnya yang cenderung manis-pedas. Bagi
penyuka taste manis-pedas, sega pager Mbak Ngat sangat tepat sebagai pilihan.
Saya termasuk yang turut menyukai cita rasa sega pager Mbak
Ngat. Bila sedang pengin, pagi-pagi sekitar pukul 06.00, saya datang ke
rumahnya. Mbak Ngat memang buka lapak sega pager di teras rumahnya di Kampung
Bugel Kauman RT 02 RW IV, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Lapak
sega pager Mbak Ngat buka mulai pagi sekitar pukul 05.30.
Sepagi itu, lapak sega pager Mbak Ngat sudah banyak pembeli, baik yang makan di tempat maupun dibawa pulang. Selain itu, banyak pedagang nasi bungkus yang kulakan sega pager bungkus di tempat Mbak Ngat untuk dijual lagi.
![]() |
Salah satu foto sega pager Mbak Ngatminah yang saya jepret menjelang dihelatnya Festival Sega Pager pada Minggu, 19 Januari 2020. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Berjualan Sejak 1990-an
Mbak Ngat sendiri sudah berjualan sega pager sejak tahun
1990-an. Ia meneruskan usaha almarhum budhenya bernama Aminah yang berjualan
sega pager di Pasar Godong.
Karena enak dan banyak penggemarnya, saya pun tertarik untuk
mengangkat sega pager Mbak Ngat dalam tayangan video yang saya unggah di kanal
YouTube saya, silahkan menonton dengan judul Sego Pager, Kuliner Khas Godong Grobogan Jawa Tengah
Bahkan sebelum Festival Sega Pager 2020 dihelat—festival diadakan
pada Minggu 19 Januari 2020 dan dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saya
dan Mas Mustaqim sempat melakukan semacam safari ke sejumlah pelapak sega pager
yang terkenal enak dan legendaris, dan sega pager Mbak Ngat termasuk yang kami
kunjungi.
Dalam kunjungan ke lapak sega pager Mbak Ngat itu, saya sempat memotret sepincuk sega pager Mbak Ngat dalam beberapa kali jepretan. Hasil foto itu kemudian saya jadikan ilustrasi tulisan saya tentang sega pager di sejumlah situs yang saya menjadi kontributor.
Dan pada perkembangannya, foto sega pager Mbak Ngat hasil
jepretan saya itu banyak di-copy paste atau diambil dan dijadikan
ilustrasi di banner banyak pelapak sega pager. Juga dicomot dijadikan ilustrasi tulisan di banyak blog. Ada yang menyebutkan sumber fotonya dan ada
yang tidak.
Terlepas dari itu, bagi saya, Mbak Ngatminah adalah salah satu
pelestari sega pager yang telah konsisten mempertahankan cita rasa otentik
kuliner khas Godong itu.
Saya juga menyebut nama Mbak Ngat sebagai salah satu
pelestari sega pager di buku saya Riwayat Kuliner Indonesia yang terbit
tahun 2022. Juga saya sebut di artikel terbaru saya tentang sejarah sega pager
di situs Smartgrobogan.com dengan judul Jejak Rasa Sega Pager, Menelisik Kisah di Balik Menu Kearifan Lokal Khas Godong.
Saat ini, Mbak Ngat yang lahir tahun 1965 itu telah tiada, dan saya tidak tahu apakah
ada generasi penerusnya atau tidak. Masyarakat Godong, terutama para penggemar
sega pager Mbak Ngat, tentu kehilangan salah satu pelestari kuliner khasnya.
Sugeng kondur Mbak Ngat, semoga Allah Swt menyayangi dan mengampunimu. Aamiin.