Iptu Supardi saat menyampaikan tausiah pengajian halalbihalal warga RT 09 RW II, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Saya mengenal Iptu Supardi awal tahun 2020, bertemu di sejumlah pertemuan pengurus DPD Forum Santri Indonesia (FSI) Kabupaten Grobogan. Kemudian berjumpa lagi di Forum Komunikasi Penggiat Sosial Grobogan (FKPSG) di mana Iptu Supardi menjadi ketuanya. Saya mengenalnya sebagai seorang polisi yang juga pendiri Jumat Bersedekah (JB).
Saya makin akrab dengannya setelah mewawancarainya seputar gerakan sosial Jumat Bersedekah yang didirikannya. Hasil wawancara itu tayang dalam sebuah video di channel YouTube saya. Silakan disimak.
Setelahnya, saya tidak terlalu intens berkomunikasi dengannya kecuali menyimak gerakannya di WA Group Jumat Bersedekah karena saya dimasukkan di dalamnya.Bagi saya, Ndan JB (begitu kami biasa menyapanya) adalah
polisi istimewa karena memelopori gerakan sosial yang tidak saja menggulirkan
program berbagi makanan setiap Jumat di pelbagai masjid dan pesantren, tetapi
juga berbagi sembako, rumah tahfiz Al-Qur’an, bersih-bersih masjid, pembangunan
rumah ibadah, dan lain sebagainya.
Bahkan, belakangan, saya amati lewat WAG, Ndan JB mulai
merambah ke dunia dakwah dengan menerima undangan mengisi pengajian. Meskipun
bukan seorang kiai atau ustaz, tapi Ndan JB bersemangat menebarkan pesan-pesan
dakwah dan kebaikan universal melalui pengajian.
Karena itulah, saat warga RT 09 RW II (warga Songro) Desa
Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, di mana saya menjadi Ketua RT-nya,
akan menggelar pengajian halalbihalal, saya pun segera mengontak Ndan JB
sebagai pengisinya. Dan Ndan JB pun langsung menyanggupi begitu saya hubungi.
Saya (paling kanan) saat berfoto dengan Ndan JB seusai pengajian halalbihalal. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Apalagi sebagai polisi nyah nyoh (istilah yg
diperkenalkannya), Ndan JB tak segan-segan berbagi uang kepada semua anak dan
juga jemaah yang hadir yang dapat menjawab pertanyaannya.
Slogan Ndan JB yang selalu digaungkannya di berbagai
kesempatan adalah "Aja leren dadi wong apik". Maknanya, jangan
pernah berhenti menjadi orang baik, karena kita tidak tahu dari kebaikan kita
yang mana yang akan mengantarkan ke surga. Sebuah slogan yang begitu makjleb
bagi siapapun yang merenungkannya.
Profil inspiratif Ndan JB saya rangkum di sebuah tulisan
ringkas yang dimuat di Smartgrobogan.com dengan judul Mengenal Iptu Supardi, Polisi Pendiri Jumat Bersedekah yang Kini Merambah Dunia Dakwah
Sosok Iptu Supardi menambah deretan panjang polisi dengan
citra positif yang berusaha menebarkan manfaat bagi masyarakat luas secara
nyata. Semoga menginspirasi.